MAKALAH
FUNGSI PENGISIAN JABATAN
Diajukan Untuk Memenuhi
Mata Kuliah Manajemen Umum
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama : Muhammad Rhaply
NPM : 12110166
Kelas : TI-P.1202
Matkul : Manajemen Umum
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK BUDIDARMA
MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulilahirobbil alamin, rasa syukur kami hantarkan kepada Allah SWT atas segala karunia, rahmat, rizki-nya dengan rasa terima kasih karena telah terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini dengan pembahasan “FUNGSI PENGISIAN JABATAN” dalam mata kuliah Manajemen Umum.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini baik kata-kata maupun penulisan. karena dalam hal ini kami masih dalam tahap pembelajaran, mungkin masih banyak hal-hal yang sangat perlu untuk diperbaiki. Maka dari itu saran maupun kritik sangat kami harapkan untuk membangun diri, dari para pembaca.
Semoga dengan makalah ini dapat bermanfaat dari semua pihak yang memerlukan, dan penulis mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang sesuai.
Wassalamu’alikum warohmatuulahi wabarakatuh
Medan, 5 Juni 2013
Penyusun
M, Rhaply.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang masalah
Fungsi pengisian jabatan adalah kegiatan
untuk memperoleh karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong
di organisasi perusahaan.pengisian jabatan ini bertujuan agar semua
jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan
tersebut, sehingga sasaran perusahaan tercapai.Setiap organisasi perlu
melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan
produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru,
maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses
dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.
1.2
Rumusan Masalah
Dari uraian diatas latar belakang di atas
dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.
Apa pengertian dari pengisian jabatan?
2.
Apa saja ruang
lingkup dari pengisian jabatan ?
1.3
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :
1.
Untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing.
2.
mengetahui pengertian pengisian jabatan.
3.
mengetahui apa
saja yang termasuk kedalam pengisian jabatan
BAB II
FUNGSI PENGISIAN JABATAN
1.1.PENGERTIAN.
Fungsi
pengisian jabatan (staffing) adalah kegiatan untuk memperoleh
karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong di organisasi
perusahaan.pengisian
jabatan ini bertujuan agar semua jabatan ada
pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan tersebut,
sehingga sasaran perusahaan tercapai. Pengisian jabatan ini dilakukan dengan cara penarikan,
seleksi, dan penempatan karyawan yg baik, sehingga para karawan dapat bekerja
efektif dalam melakukan tugas-tugas nya.
1.2.RUANG LINGKUP PENGISIAN JABATAN
1.2.1. PENGADAAN (procurement)
Pengadaan ( procurement ) adalah
merupakan fungsi operasional yang utama dari MSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini
merupakan masalah yang penting, sulit, & kompleks karena untuk mendapatkan
dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi serta efektif tidaklah semudah membeli & menempatkan mesin.
Tenaga-kerja adalah asset utama
perusahaan yang menjadi perencana dan juga pelaku aktif dari setiap aktivitas
dalam organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status dan
latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen, dibawa kedalam
organisasi perusahaan; bukan seperti mesin, uang, & material yang sifatnya
pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya guna mendukung tercapainya
tujuan perusahaan.
Tenaga-kerja yang cakap, mampu,
dan trampil belum menjamin produktivitas kerja yang baik bila moral kerja &
kedisplinannya rendah. Mereka baru dapat dikatakan bermanfaat serta mendukung
terwujudnya tujuan perusahaan bila mereka berkeinginan tinggi untuk menciptakan
prestasi. Dan tenaga-kerja yang kurang mampu, tidak cakap, & tidak trampil
akan mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat selesai tepat pada waktunya.
Kualitas dan kuantitas para
tenaga-kerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar tujuan
dapat tercapai secara efektif dan juga efisien. Penempatan tenagakerja juga
harus tepat sesuai dengan kemampuan & ketrampilan yang dimilikinya.
Sehingga gairah kerja dan kedisplinannya akan lebih baik dan efektif guna
menunjang terwujudnya tujuan organisasi/perusahaan
a. Analisis Jabatan (Jab Analysis)
Analisis jabatan (jab analysis)
adalah menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan pada
suatu jabatan, mengapa pekerjaan itu dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Hasil analisis jabatan ini adalah
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Uraian pekerjaan adalah uraian
mengenai tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada suatu jabatan atau
apa hak dan kewajibannya. Spesifikasi pekerjaan adalah uraian syarat-syarat
orang yang dapat memangku suatu jabatan tertentu, agar ia dapat bekerja secara
efektif.
b.
Manfaat analisis jabatan
Analisis jabatan dapat dianggap
sebagai alat bagi pimpinan dalam memecahkan masalah kemanusian. Hal ini karena
analisis jabatan memberikan bantuan terhadap banyak hal, seperti:
a.
Dalam hal penarikan, seleksi dan penempatan pekerjaan;
b.
Dalam orientasi, pendidikan dan pelatihan;
c.
Dalam penilaian jabatan;
d.
Dalam perbaikan syarat-syarat pekerjaan;
e.
Perencanaan organisasi;
f.
Pengembangan karir khususnya pemindahan dan promosi;
g.
Pengaturan kompensasi;
h.
Konseling.
Dengan adanya analisis
jabatan ini penarikan calon pegawai, seleksi dan penempatan para karyawan dapat
didasarkan atas kualifikasiperseorangan yang dicantumkan dalam analisis jabatan
tersebut.
c.
Cara Menyusun Analisis Jabatan
Dalam penyususnan
analisis jabatan kita mengenal tiga macam cara, yaitu sebagai berikut.
a.
Penyusunan daftar pertanyaan
Pengumpulan keterangan untuk menyusun analisis
jabatan dapat dilakukan dengan cara mengirim suatu daftar pertanyaan kepada
karyawan yang bersangkutan. Agar supaya jawaban terarah dan untuk memendu
karyawan dalam menjawab pertanyaan tersebut maka pertanyaan dibatasi kepada
hal-hal yang penting saja, misalnya pemberian gambaran yang jelas mengenai
-
apa yang dikerjakan oleh yang bersangkutan
-
bagaimana yang bersangkutan mengerjakan
pekerjaannya
-
mengapa yang bersangkutan mengerjakan pekerjaan
tersebut
-
keterampilan apa yang diperlukan untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut. Contoh daftar pertanyaan untuk analisis jabatan
adalah sebagai berikut.
b.
Wawancara atau interview
Cara lain untuk
mendapatkan informasi mengenai jabatan ini adalah dengan cara menanyakan lagsung kepada karyawan atau atasan dari karyawan
yang melakasanakan tugas tersebut. Pertanyaan disampaikan secara lisan dan
jawaban dicatat oleh pewawancara. Cara ini jika tidak hati-hati sering
menimbulkan salah pengertian antara pewawancara dan karyawan yang diwawancarai.
Oleh karena itu, pewawancara harus memiliki pendidikan serta pengalaman yang
cukup untuk melakukan wawancara. Cara ini sering menjadi pelengkap cara
pertama, terutama untuk mendapatkan penjelasan dari jawaban pertanyaan tertulis
pada cara yang pertama.
b.
Peninjauan oleh penganalisis jabatan
Pengumpulan keterangan
untuk analisis jabatan melalui wawancara sering diikuti dengan peninjauan oleh
penganalisis jabatan. Pada waktu peninjauan tersebut penganalisis harus dapat
memahmi apa yang dilihatnya dengan singkat, jelas, dan mudah dimengerti. Ketika
melakukan peninjauan, penganalisis jabatan harus dapat bergaul dengan pekerja
sebaik-baiknya. Cara ini adalah cara terbaik karena dengan cara inipenganalisis
tidak hanya melihat dari jawaban karyawan, namun dapat pula melihat sendiri apa
yang terjadi di lapangan. Pertanyaan dapat di ajukan kepada karyawan
apabila diperlukan.
Proses selanjutnya
adalah penganalisis membuat deskripsi
kerja (job description), dimana
deskripsi kerja ini diturunkan dari analisis jabatan.
1.2.2. PENARIKAN (recruiting)
penarikan adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga
kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan.
Kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan
pekerjaan yang masih kosong di perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, .yaitu:
a.
Balas jasa
b.
Status karyawan
c.
Kesempatan promosi
d.
Job specification
e.
Metode penarikan
f.
Penawaran tenaga kerja
Sumber-sumber penarikan karyawan :
a.
Sumber internal
Karyawan yang akan mengisi
lowongan jabatan yang lowong, ditarik dari karyawan yang telah ada dalam
perusahaan. Penarikan dilakukan dengan cara “mutasi” atau transfer, baik
sifatnya vertical (promosi-demosi maupun horizontal (rotasi).
·
Demosi
Demosi yaitu mutasi dengan cara penurunan pangkat
atau jabatan seseorang karyawan.
·
Promosi
Promosi adalah
mutasi dengan menaikkan pangkat atau jabatan seseorang, sehingga authority dan responsibility-nya
semakin besar biasanya diikuti dengan kenaikan pendapatan.
Dasar-dasar promosi yaitu:
-
Senioritas, yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya
pengalaman kerja seorang karyawan.
-
Ability (kecakapan), yaitu promosi yang didasarkan atas
kecakapan seseorang, yang kecakapannya lebih baik mendapat prioritas pertama
untuk dipromosikan.
-
Kombinasi senioritas dan ability adalah promosi yang
dilakukan berdasarkan lamanya masa kerja dan tingkat pendidikan formal melalui
ujian kenaikan golongan.
·
Mutasi horizontal (rotasi)
adalah pemindahan seorang karyawan dari suatu jabatan
ke jabatan lainnya, tetapi pangkatnya tetap, hanya pekerjaannya yang berbeda.
b.
Sumber external
Untuk mengisi loeongan jabatan yang kosong ditarik
orang-orang dari luar perusahaan, yaitu:
- Lembaga pendidikan
- Kantor penempatan tenaga kerja
- Pusat tenaga kerja
- Nepotisme atau kawan-kawan karyawan.
1.2.3. SELEKSI (Selection)
Seleksi adalah Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk
memutuskan apakah seorang pelamar diterima / ditolak,tetap / tidaknya seorang
pekerja ditempatkan pada posisi-posisi tertentu yang ada dalam organisasi perusahaan tsb.
·
Dasar seleksi
dasar
seleksi adalah job spesification dari
perusahaan bersangkutan
.
·
Metode
seleksi:
-
Metode nonilmiah
Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada
criteria/standar atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan,
tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja.
-
Metode Ilmiah
Seleksi yang didasarkan kepada ilmu pengetahuan dan
kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada criteria
spesifikasi dan standar-standar tertentu.
·
Sistem
seleksi:
- Succesive
Hurdles
Sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan
testing yakni jika peserta tidak lulus pada suatu testing maka ia tidak boleh
mengikuti testing berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur.
- Compensatory
Approach
Sistem selesi yang dilakukan dimana peserta mengikuti seluruh
testing, kemudian dihitung nilai rata-rata hasil tesnya apakah mencapai standar
atau tidak.
·
Tingkat-tingkat
seleksi:
-
Seleksi tingkat pertama
Seleksi tingkat pertama adalah seleksi yang dilakukan
menurut prosedur yang telah ditetapkan perusahaan bersangkutan dan jika lulus
maka pelamar dinyatakan diterima dengan status karyawan percobaan atau calon
pegawai (capeg)
-
Seleksi tingkat kedua
Seleksi tingkat kedua adalah seleksi yang dilakukan selama masa percobaan (capeg) dengan
cara mengamati dan menilai mental, perilaku, kedisiplinan, dan kemampuan nyata
calon karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
-
Seleksi tingkat ketiga
Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi dengan mengikuti
prajabatan atau pelatihan, jika lulus maka calon karyawan diangkat menjadi
karyawan tetap.
·
Prosedur seleksi
-
Seleksi
surat surat lamaran
-
Pemeriksaan
referensi
-
Wawancara
pendahuluan
-
Seleksi ilmu
pengetahuan
-
Tes
psikologi
-
Tes
kesehatan
-
Wawancara
akhir dengan atasan langsung dan Memutuskan
diterima atau tidak
·
Tujuan seleksi.
Seleksi ini bertujuan agar dapat memproleh
karyawan yang :
-
Qualified dan potensial
-
Jujur dan disiplin
-
Trampil dan semangat bekerja
-
Dapat bekerjasama
-
Dinamis dan kreatif
-
Inovatif dan bertanggungjawab
-
Loyal
·
Penyeleksi
-
Bagian urusan sumber daya manusia
-
Pihak ketiga yang professional
- Kombinasi USDM dan pihak ketiga.
1.2.4.
PENEMPATAN.
Penempatan adalah kegiatan untuk menempatkan
orang-orang yang telah lulus seleksi pada jabatan-jabatan tertentu sesuai
dengan uraian pekerjaan dan klasifikasi-klasifikasi pekerjaan. Dalam penempatan karyawan baru ini
dilakukan orientasi, induksi dan pelatihan.
a. Orientasi
Orientasi artinya
memberitahukan kepada karyawan baru tentang hak dan kewajibannya, tugas dan
tanggung jawabnya, peraturan-peraturan perusahaan, sejarah dan struktur
organisasi perusahaan serta memperkenalkannya kepada para karyawan lama.
b. Induksi
induksi adalah kegiatan untuk
mempengaruhi tingkah laku karyawan baru yang telah ditempatkan, agar ia menaati
peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.
c. Pelatihan
Pelatihan (training) karyawan perlu
dilakukan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerjana. Pelatihan ini
memerlukan biaya, tetapi biaya – biaya ini menjadi investasi jangka panjang
dibidang sumber daya manusia bagi perusahaan yang bersangkutan. Pelatihan
adalah proses peningkatan kemampuan teknis dan moral kerja karyawan operasional
sesuai dengan kebutuhan tugas-tugasnya.
1.2.5.
PEMBERHENTIAN.
Pemberhentian (separation) adalah putusnya
hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu perusahaan. Pemberhentian karyawan
disebabkan oleh keinginan perusahaan, keinginan karyawan, kontrak kerja habis,
peraturan perburuhan, pensiun, dan atau meninggal dunia. Setiap karyawan yang berhenti selalu membawa
biaya-biaya, seperti biaya penarikan, seleksi, dan pelatihan yang merugikan
perusahaan.
Labour turn-over (perputaran karyawan) adalah
perbandingan antara masuk dan berhentinya karyawan suatu perusahaan.
Rumus T.O
T.O
= (karyawan masuk-karyawan berhenti) X 100%
½ (karyawan awal + karyawan akhir)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi pengisian jabatan adalah kegiatan
untuk memperoleh karyawan yang efektif yang akan mengisi jabatan-jabatan kosong
di organisasi perusahaan.pengisian jabatan ini bertujuan agar semua
jabatan ada pejabatnya yang akan melaksanakan tugas-tugas pada setiap jabatan
tersebut, sehingga sasaran perusahaan tercapai.Setiap organisasi perlu
melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan
produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru,
maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses
dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.
Dalam fungsi pengisian
jabatan yang baik dan benar, maka harus memenuhi ketentuan dan syarat-syarat
tertentu, yaitu dengan mengadakan pengadaan, perekrutan, penyeleksian,
penempatan dan pemberhentian pekerja.
3.2 Saran
Dalam sebuah fungsi pengisian jabatan perlu
memperhatikan ruang lingkup dalam
pengisian jabatan agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Daftar Pustaka
www.geogle.com
hasibuan.malayu s.p, manajemen
dasar pengertian dan masalah, jakarta: PT Bumi Aksara, 2004.
Posting Komentar
komentar anda sangat kami butuhkan, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.!